Thursday, September 26, 2013

resensi buku non-fiksi : beternak bekicot

  1 comment
Judul buku  : Beternak Bekicot
Penerbit      : Aqua Mandiri
Penulis        : Ir. Djatmika D. handojo
Cetakan      : Juli, 2001
Tebal  buku  : XIV + 32


Pengantar Isi
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Buku ini memaparkan tentang usaha masyarakat Indonesia yang membudidayakan bekicot untuk diekspor ke prancis. Bekicot adalah hewan photophobia dan nocturnal yang sering dijumpai pada musim hujan. Sedangkan pada musim kemarau, sulit untuk menemukannya. Maka dari itu, Indonesia melakukan  budidaya bekicot agar kebutuhan export ke prancis dapat tercukupi di segala musim.

Isi
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Budidaya bekicot bertujuan untuk memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan dengan bekicot hasil panen dari alam bebas. Prinsip yang harus diperhatikan adalah keadaan yang tidak boleh jauh berbeda dengan habitat aslinya. Cara-cara budidaya yang baik adalah dengan memperhatikan pemagaran tanah disekitar kandang, penyediaan kandang, pemberian pakan, pengendalian hama / penyakit, perbaikan sistem pemeliharaan, perbaikan mutu ternak  dan pengaturan siklus reproduksi.
Budidaya bekicot dapat juga dilakukan dengan sistem ranch, yaitu budidaya yang dilakukan dengan membiarkan bekicot  hidup bebas dilahan yang telah disediakan. Untuk memacu pertumbuhan anak bekicot dan bekicot muda, sebaiknya makanan diberikan secara : “ ad libitium” (sepuasnya). Selain faktor lingkungan dan makanan, factor lain yang dapat menghambat produktivitas adalah hama. Untuk menghindarinya, kita dapat memberi alas tatakan pada kaki kandang.

Selain 3 faktor diatas, factor lainnya adalah rotasi / pergiliran kandang yang bertujuan untuk menghindari populasi yang terlalu padat. Kepadatan populasi dalam kandang induk berkisar 25-40 ekor. Sedangkan kepadatan populasi untuk kandang pembesaran berkisar antara 100-150 ekor dan lama pemeliharaan 3-4 bulan. Bekicot hidup didarat dan bersifat hermaprodit (berkelamin ganda).
Bekicot hanya mampu hidup selama 2 tahun dan selama hidupnya bekicot bertelur sebanyak 4 kali. Produksi telur yang paling banyak terjadi pada masa peneluran periode ke2 dan ke3. Dalam memanen bekicot idealnya dipanen setelah berumur  7  bulan. Bekicot berkhasiat untuk menyembuhkan : pegal linu, asma, TBC, dan luka-luka karena terkilir. Bekicot dikonsumsi dalam bentuk olahan yang berupa makanan dan ramuan dari lendirnya.

Kelebihan dan kekurangan
-----------------------------------------------------------------------------------------------------

            Buku ini cukup bagus digunakan sebagai panduan untuk memulai usaha membudidayakan bekicot. Karena, didalam buku ini tatacaranya dijelaskan secara terperinci. Namun, dalam buku ini juga terdapat beberapa kekurangan berupa sampul yang kurang menarik dan gambar-gambar didalamnya yang kurang jelas karena hitam putih.

1 comment :